..:: SELAMAT DATANG DI BLOG BIOSKOP TRANSPARANT ! Anda dapat Mendownload Film, Membaca Cerita, Belajar by Tutorial, Semoga Menyenangkan ::..

Menu Utama

Senin, 19 November 2012

Aryo Menak dan Tujuh Bidadari - Cerita Rakyat Jawa Timur

Dikisahkan pada jaman Aryo Menak hidup, pulau Madura masih sangat subur. Hutannya sangat lebat. Ladang-ladang padi menguning.

Aryo Menak adalah seorang pemuda yang sangat gemar mengembara ke tengah hutan. Pada suatu bulan purnama, ketika dia beristirahat dibawah pohon di dekat sebuah danau, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau itu. Perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau disana.

Ia sangat  terpesona oleh kecantikan mereka. Timbul keinginannya untuk memiliki seorang diantara mereka. Iapun mengendap-endap, kemudian dengan secepatnya diambil sebuah selendang dari bidadari-bidadari itu.



Tak lama kemudian, para bidadari itu selesai mandi dan bergegas mengambil pakaiannya masing-masing. Merekapun terbang ke istananya di surga kecuali yang termuda. Bidadari itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Iapun sedih dan menangis.    

Aryo Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: "Ini mungkin sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu."

Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Aryo Menak. Iapun tidak menolak ketika Aryo Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Aryo Menak. Selanjutnya Aryo Menak melamarnya. Bidadari itupun menerimanya.

Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Aryo Menak tidak boleh menyaksikannya.

Pada suatu hari, Aryo Menak menjadi penasaran. Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Ketika isterinya tidak ada dirumah, ia mengendap ke dapur dan membuka panci tempat isterinya memasak nasi. Tindakan ini membuat kekuatan gaib isterinya sirna.

Saat kembali Bidadari membuka tutup panci tempat ia memasak nasi. Namun alangkah terkejutnya ia saat mengetahui ternyata di dalam pancai hanya ada sebutir nasi. Bidadari pun sadar bahwa suaminya telah melanggar janjinya.

Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbungnya Aryo Menak. Lama kelamaan beras itupun makin berkurang. Pada suatu hari, dasar lumbungnya sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika dilihatnya tersembul selendangnya yang hilang. Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke sorga. Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian surganya. Tubuhnya menjadi ringan, iapun dapat terbang ke istananya.

Aryo Menak menjadi sangat sedih. Karena keingintahuannya, bidadari meninggalkannya. Sejak saat itu ia dan anak keturunannya berpantang untuk memakan nasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar